Medianda – Sahabat media
Siapa yang tidak kenal artis ganteng yang satu ini. Steve Emmanuel merupakan
pria campuran Indonesia-Amerika yang lahir di Jakarta, 17 Oktober 198 bertinggi
badan 175 cm yang juga berprofesi sebagai pemeran iklan dan artis sinetron. Di
akhir bulan Mei 2008 Steve kembali menjadi sorotan media massa karena
beralihnya ia menjadi pemeluk agama Islam di hadapan Ketua Umum Front Pembela
Islam, Habib Rizieq dan ia diberi nama Yusuf Iman. Nama ini diambil dari Nabi
Yusuf, seorang nabi yang dikisahkan berparas tampan.
Enam tahun tidak tampak di
depan monitor kaca, artis peran Steve Emmanuel mengakui memang berniat menjauhi
dunia keartisan. Dari sekian banyak alasan, ia membuka satu hal yang membuatnya
memilih menjauh.
“Banyak argumen jika ingin
diceritain. Salah satunya dari media tidak asik banget ngeliput saya, berita
sebagian isu lah, hubungan lama lah, ” tutur Steve selesai jadi bintang tamu
satu program bincang-bincang di studio salah satu stasiun televisi, Jakarta
Barat, Senin (29/8/2016). “Ya siapa sih yang nyaman dengan isu? Tiap-tiap
langkah yang saya ambillah dikritik sama media juga, ”imbuhnya.
Steve menyampaikan, semua
kabar berita negatif mengenainya bikin dia begitu tidak nyaman. Meski
sebenarnya, Steve telah berupaya berkarya sebaik-baiknya. Namun, tetaplah saja yang
senantiasa diungkit yaitu permasalahan pribadinya.
“Masalah anak diluar nikah
lah. Ini itu, apa semua jenis. Terasa seperti apa yang saya lakukan di depan
monitor tidak cocok dengan beban yang saya tanggung, ” kata Steve.
Oleh sebab itu, ia kemudian
mengambil keputusan untuk bergerak menjauh serta coba berkarya di belakang
monitor. Bila juga nanti kembali berakting, bapak satu anak ini menginginkan
diliat lantaran karya, bukanlah sensasi atau pun isu.
“Malas jadi orang populer.
Malas di kenal kebanyakan orang. Pada intinya saya bukanlah type orang yang
suka di depan monitor. Telah bhs aku gitu, bhs Inggris. Jadi untuk lancar harus
juga usaha berat, ” tuturnya.
“Jadi semakin bagus mundur
saja jauh-jauh dahulu, bila juga ingin balik lagi ya semoga orang pada telah
lupa masalah saat lantas, ” lebih Steven.
Pembelajaran berharga dari
artikel ini jangan menilai orang dari sisi negative saja, dan belum tentu orang
yang tidak baik ia akan tetap tidak baik begitu pula sebaliknya orang yang baik
belum tentu ia akan terus baik. Wallahu a’llam..
Semoga bermanfaat
Sumber:Kompas.com